Yayasan Kitong Bisa Berhasil Gandeng Mitra Nasional dan Internasional Bangun Papua Selatan

Bagikan ke Media Sosial kamu

MERAUKE, NOKEN POST PJ Gubernur Papua, Apolo Sapanfo memuji Yayasan Kitong Bisa atau Kitong Bisa Foundation (KBF) yang selama lima tahun kebelakang telah berhasil menggandeng mitra Pembangunan Nasional dan Internasional membangun Provinsi Papua Selatan. Bertempat diruang kerjanya PJ Gubrenur Apolo Safanpo, PJ Gubernur Papua Selatan dijumpai Tim Lapangan Yayasan Kitong Bisa tepatnya pada Kamis, 15 Desember lalu (17/12)

Dalam pertemuan tersebut, hadir Andrew Richard Samara selaku Staf Lapangan Proyek KBF di Papua Selatan menjelaskan 2 Proyek Perlindungan lingkungan, yang saat ini sedang dikerjakan oleh Yayasan Kitong Bisa. Adapun proyek-proyek tersebut ialah Permata Project yang dilakukan bersama Samdhana Institute dengan pendanaan dari NICFI Norwegia, serta Inkubasi Bisnis di lokasi Restorasi Gambut yang menggandeng BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove).

Adapun kedua projek tersebut melatih ratusan Masyarakat adat dan Orang Asli Papua untuk dapat melindungi kelestarian hutan, mangrove dan gambut, tetapi dapat menghidupi dirinya dan keluarga dengan kegiatan usaha kecil dan menengah yang ramah lingkungan. KBF memberikan pendampingan UMKM Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan yang telah berlangsung di awal tahun 2022 ini.

Program kedua Yayasan Kitong Bisa di Papua Selatan adalah program Pendidikan Nonformal. Hadir Dalam pertemuan tersebut, Koordinator Kitong Bisa Learning Center (KBLC) Merauke: Ester Yemima.

Ester menjelaskan program-program pendidikan, literasi, dan perkembangan karakter anak-anak suku-suku asli Papua Selatan di Kota Merauke dan sekitarnya. Program pusat belajar ini telah berjalan sejak thn 2017 dan telah mendidik hampir 500 anak didik di Kota Merauke.

PJ Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo berterimakasih atas dampak Positif terhadap pembangunan di Papua Selatan yang telah diciptakan oleh KBF dan mengajak KBF menjadi mitra Pembangunan Pemerintah Pemerintah Provinsi Papua Selatan dalam jangka panjang.

Sebagai tindak lanjut, Apolo meminta diadakan rapat perencanaan pembangunan bersama KBF dan akan meminta Disperindagkop (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi) dan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Selatan untuk bermitra bersama dan bekerja dengan Yayasan Kitong Bisa.

Untuk diketahui, KBF adalah Yayasan yang berdiri pada tahun 2006 yang berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia, perlindungan lingkungan, dan pengembangan teknologi. KBF menerima berbagai hibah dari Nasional maupun Internasional untuk melaksanakan program-programnya

KBF juga memberikan pendidikan cuma-cuma untuk meningkatkan literasi, calistung, dan kemampuan berbahasa asing kepada anak-anak kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia. Saat ini, pusat belajar Kitong Bisa terdapat di 10 titik yang terdapat di Yapen, Jayapura, Merauke, FakFak, Sorong, Beo, Arborek, Timika, Jakarta, dan Sentani yang menjangkau hampir 1,000 anak didik.

KBF menargetkan untuk membangun 100 titik KBLC di seluruh Indonesia, sehingga dapat menjangkau 10.000 anak yang berasal dari keluarga kurang mampu agar dapat mengakses layanan pendidikan non formal setiap tahunnya. (Wilhelmina Welliken)


Bagikan ke Media Sosial kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *