Noken Post – Workshop Peningkatan Kapasitas Masyarakat dibidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Merauke yang digagas oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi RI dihadiri Direktur Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus, Kementerian Desa, Dr Dwi Rudi Hartoyo, S.Sos, M.Si Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari 21-23 Maret 2022, bertempat di Hotel CareInn bersinergi dengan WWF, Bappeda Merauke, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas PMK, BRI Cabang Merauke, Pengusaha dan Produk Putri Sagu (21/3).
Diketahui tanaman sagu merupakan salah satu komoditi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan secara maksimal sebagai salah satu sumber daya sagu melalui usaha diversifikasi pangan.
Kegiatan ini sebagai upaya mensosialisasikan kembali makan sagu dan mempromosikan keunggulan tanaman sagu. Keberagaman pangan lokal ini seolah berbanding terbalik dengan fakta dimana wilayah penghasil pangan lokal justru banyak mengalami kekurangan pangan.

Memahami kondisi ini Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal melalui Direktorat Penyerasian Pembangunan Daerah Khusus melakukan upaya pengembangan sagu sebagai pangan spesifik lokal dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Kepada Noken Post, Dr. Dwi Rudi Hartoyo, S.Sos mengatakan “ Kegiatan ini merupakan mandat dalam RPJM kita sesuai Peraturan Menteri Desa No. 7 Tahun 2021, dimana salah satunya ada alokasi dari dana kampung sebesar 20% yang diarahkan dalam rangka untuk ketahanan pangan ..” tutur Hartoyo.
Hartoyo menambahkan, gerakan ini diawali dari kegiatan pangan keluarga, dan sagu kami jadikan komoditas pangan karena diwilayah Papua dan Papua Barat area tanaman sagu masih luas. Sagu pernah mendapat porsi yang penting dalam upaya ketahanan pangan diwilayah Papua namun keberadaannya saat ini mulai berkurang, hal ini juga dikarenakan konsumsi masyarakat terhadap sagu mulai berkurang dan kebutuhan beras semakin meningkat.
“Keberadaan dari pelatihan ini diharapkan bahwa sagu ini alternatif menjembatani adanya kemungkinan ketahanan pangan disaat terjadi kelangkaan beras, dan melalui gerakan sagu untuk keluarga diharapkan masyarakat dapat mengkonsumsi sagu dengan berbagai olahan sagu ..” urai Hartoyo optimis.
Kegiatan yang melibatkan 45 orang peserta ini terdiri dari masyarakat dari Kampung Kaliki Distrik Kurik, Kampung Wasur, Dharma Wanita Pusat, Dharma Wanita Unit, PKK Kabupaten Merauke dan KM Food.
Narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini berasal antara lain Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Badan Pangan Nasional, Kepala Perindustrian , Perdagangan, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Propinsi Papua, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Merauke, Yayasan WWF Program Papua dan Putri Sagu.
Workshop dalam bentuk diskusi panel dan praktek lapangan ini turut diwarnai dengan kehadiran seorang Chef ternama Alifatqul Maulana. SST, M.Par yang berbagi pengetahuan tentang kuliner olahan sagu. (Will)
